Selasa, 03 Agustus 2010

SPEECH CONTEST FACING "KEMERDEKAAN"


Judul               : Merdeka
(telah diikutsertakan sebagai teks dalam lomba pidato tingkat Kab. Penajam Paser Utara dan berhasil menduduki peringkat 4)

Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati ….
Puji syukur kehadirat Allah SWT  atas rahmat-Nya, anugerah-Nya, hidayah-Nya, dan segala rizki-Nya sehingga kita senantiasa sehat wal afiat serta gemah ripah loh jinawi.
Shalawat dan salam senantiasa bagi Nabi kita Muhammad saw, sang revolusioner, pembawa addinul islam sebagai wujud dari kemerdekan umat manusia atas zaman jahiliah.
Hadirin, rekan-rekan yang berbahagia,
Saya berdiri disini atas rahmat Allah swt  guna menyampaikan sedikit rasa dan sedikit pemikiran yang terangkum dalam “MERDEKA”
Merdeka! Merdeka!
Hadirin yang saya hormati,
Sudahkah Indonesia merdeka? Sudahkah pejabat dan elit politik yang duduk di kursi emas itu merdeka? Sudahkah guru, petani, nelayan, dan buruh-buruh itu merdeka? Sudahkah pengamen pasar, anak jalanan dan peminta-minta di sepanjang kaki lima itu merdeka? Dan sudahkah kita, siswa-siswi Indonesia; pelajar; generasi penerus bangsa ini merdeka?
Jawabannya... “SUDAH MERDEKA!!” mereka sudah merdeka! Kita sudah merdeka! Katanya. Tidak, kawan! Tidak! Kita belum merdeka, tapi… kita hanya “MERASA MERDEKA!!”
65 tahun telah berlalu. Lagu-lagu kemerdekaan terus disenandungkan. Arak-arakan karnaval dengan berbagai tema pun telah sering dipertontonkan dan pengibaran bendera merah putih senantiasa menjadi apel wajib di sekolah dan instansi pemerintahan.
Namun, sekali lagi… hanya sebuah kewajiban, hanya sebuah rutinitas. Sebuah seremonial belaka!
Wahai penerus bangsa! Kemana jiiwa Nasionalisme mu? Mana Jiwamu? Ketika Indonesia berbangga dengan penumpasan teroris yang menjadi incaran dunia internasional, justru ia ditusuk dari dalam! Layaknya api dalam sekam. Indonesia dipermalukan!
Indonesia yang di luar sana dielu elukan sebagai Negara muslim, ramah, santun dan berbudaya. Pada kenyataannya menjadi Negara yang tidak bermoral hanya karena ulah warganya yang tidak bertanggung jawab. Video mesum buatan asli Indonesia, tanpa rekayasa dengan dibintangi oleh superstar; idola para remaja Indonesia,  menjadi top one di dunia maya. Memancing setiap orang untuk turut berkomentar kosong yang tidak menyelesaikan masalah.
Wahai pemuda! Itukah wujud merdeka yang kalian banggakan? Yang setiap tahun kalian nyanyikan dengan bangga? “17 Agustus tahun 45….dst”. Itukah wujud merdeka yang sesungguhnya, yang telah kita warisi dari para pejuang kemerdekaan Indonesia sebelumnya!
Hadirin yang saya hormati,
Ingatkah kalian dengan Pangeran Diponegoro dalam perang Paderi, Jenderal Sudirman dengan gerilyanya, Suharto dengan Supersemarnya, Bung Karno, Bung Hatta, dan semua pejuang bangsa yang tidak pernah mati jiwanya! Kami malu….
Kami malu menyebut diri ”Merdeka”. Ketika kami tidak mampu mengemban warisanmu, amanat bangsa. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan. Menyongsong Negara yang berharkat dan bermartabat serta berbudaya. Kami malu…
Wahai penerus bangsa! Meskipkun merdeka adalah sebuah warisan. Mari singsingkan lengan baju, turut serta mengisi kemerdekaan, meneruskan cita-cita bangsa hingga titik darah penghabisan!
Demikian tadi sekelumit rasa yang dapat saya sampaikan, semoga menjadi percikan api pembakar semangat nasionalisme kita; generasi penerus bangsa; pengisi kemerdekaan Indonesia.
Saya akhiri, wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar